Kamis, 10 November 2011

Mathematica

بسم الله الرحمن الرحيم

Seperti biasa kalau gak ada kerjaan habis shalat 'ashar aku langsung nyangkruk di sekretariat..dan sudah sering sekali disana mendengar Ijad "The IPA Avenger" berkata 'Gawe opo kon sinau fisika trigonometri gak jelas iku...'. Otomatis aku arek IPA ngene tersinggung rek..lha mosok aku sinau soro ngene sia-sia rek, begitulah pikirku. Dan akhirnya mulailah ketertarikanku terhadap matematika dan segala antek-anteknya itu, opo bener se matematika iku murni filsafat abstrak?

Bolak-balik nge-search mathematic, banyak definisi yang menurutku masih umum dan tidak sesuai dengan feelingku. Contoh : Matematika adalah ilmu tentang angka dan hitungan.
Kalo emang itu cuma ilmu hitungan, ngapain kita diajari logika, aljabar, persamaan lingkaran, kuadrat, kotak, dkk itu ?

Terus aku memperdalam belajar dan cari referensi, akhirnya aku bisa menyimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari proses dan pendekatan yang meliputi besaran, struktur, analisis, dan ruang..bukan ilmu hitungan maupun ngapal rumus jadi.

Kenapa proses, pendekatan, besaran, struktur, analisis, ruang?
satu-satu dulu...

Proses : matematika memfokuskan pada masalah terlebih dahulu, baru penyelesaian
Pendekatan : matematika bukan ilmu pasti, matematika merumuskan masalah berdasarkan basis/kondisi awal dan hubungan tiap kondisi
Besaran :  sudah tidak asing kalo matematika pake angka, menghitung atau membandingkan dua atau lebih hal akan lebih mudah dengan menyamakan ukuran
Struktur : jujur yang ini aku kurang faham heheh :D tapi kira-kira tentang penggambaran lah intinya, kayak aljabar gitulah
Analisis : matematika menentukan perubahan nilai dan bisa mengira-ngira (kan, matematika cuma pendekatan) kelanjutan perubahannya
Ruang : ini juga gak faham blas :D

Pendekatan, proses, itu bisa menjurus ke falasifah/filsafat toh?

Memang prinsip menelusuri dari awal itu prinsip filsafat, tapi kalo itu hanya membahas tentang masalah konkrit kan gapapa toh, kayak fisika yang ngitung kecepatan minimum roket biar lepas dari gravitasi, atau kriteria password teraman dengan panjang 6 digit.. itu demi kemaslahatan kita juga di dunia.

Dan terakhir, jangan lupa tuntut ilmu agama yang banyak juga biar slamet dunia akhirat, dan gak keblinger MIPA. Toh ilmu agama konsepnya gampang, tinggal nuruti Al-Qur'an, Sunnah Nabi, dengan pemahaman sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in jangan buat-buat sendiri. Kalo ragu baca kitabnya ulama jaman dulu terkenal kayak Imam 4 madzhab, kan di dalemnya ada rujukannya, kenapa beliau memilih keputusan gini, gitu.

Selasa, 25 Oktober 2011

*1*

بسم الله الرحمن الرحيم

"People have two ways of his/her live; (s)he lives as there's no miracle, or (s)he lives as everything is miracle" -Albert Einstein-

Minggu, 23 Oktober 2011

Musim Regen

 سم الله الرحمن الرحم

Kayaknya telat aku mosting ini, tapi gepepe... tidak ada kata terlambat untuk bertaubat woke :b (loh emang siapa yg mau tobat)
Sehabis bercapek-capek ria di Mojokerto, puluhan anak dewa turun dari truk dengan membawa "oleh-oleh". Enak dong bawa oleh-oleh :D. Eits, "oleh-oleh" macam apa dulu yang dibawa.. yaitu oleh-oleh ilmu dari kemping pelatihan yang diadakan setahun sekali dan berbeda dari sekolah lain, ini terbuka untuk SELURUH Smalane. 
Terus?  
Teruuuss nanti nabrak Jadi intinya, secara teori mereka-mereka ini memang pantas dan dapat dipercaya mengemban amanah terbesar.. membawa Smala ke Masa Jayanya. Tapi benarkah mereka ini pantas menyandang predikat terhormat itu?

Sedikit sharing aja nih, selama sekitar 7 abad (bahkan di beberapa belahan dunia mencapai 13 abad)  Daulah Islam menguasai hampir seluruh DUNIA, Islam mencapai kejayaannya baik dalam segi politik, ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tapi bagaimana bisa peradaban yang disebut-sebut sebagai satu-satunya penakluk yang sopan dalam sejarah ini bisa runtuh?...   Jawaban yang tepat ialah karena mereka meninggalkan agama mereka. Mereka mulai menyekutukan Allah, meninggalkan shalat (yang notabene awalnya menunda-nunda), meremehkan hukum Al-Qur'an dan menggantinya dengan hukum yang menurut mereka lebih baik, dan yang paling penting, meremehkan pembelajaran tentang jati-diri yang sebenarnya, sebagai hamba.
“Bukanlah kebaikan itu kamu memalingkan wajahmu ke arah timur ataupun barat, akan tetapi yang disebut kebaikan adalah orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab, dan para nabi.” (QS. al-Baqarah : 177)
Bagaimana mungkin orang tahu benar salah, kalau tidak mau belajar. Yah, saya tidak mau berpanjang lebar disini,.. takut nanti ada yang mblacklist hehe. Yang terakhir, sedikit wejangan dari saya
Pemimpin itu harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sebelum memenuhi kebutuhan orang lain
Peace :D

Kamis, 20 Oktober 2011

New Principles!

 بسم الله الرحمن الرحم

 Yup setelah lama vakum dari dunia maya, sekarang ane akan buka lagi blog ini.. semoga bermanfaat bagi para pembaca